ᩋᨠ᩠ᩇᩁᨠᩅᩥ
Aksara Kawi (ᩋᨠ᩠ᩇᩁᨠᩅᩥ) atau aksara Jawa Kuno merupakan aksara yang pernah digunakan di wilayah tropis Asia Tenggara pada sekitar abad 8 hingga 16 Masehi. Aksara Kawi ini kental sekali penggunaannya di wilayah Jawa dan Bali dan digunakan secara umum di wilayah Indonesia. Namun dari beberapa penemuan prasasti oleh para ahli arkeologi, luasnya penggunaan Aksara sampai wilayah Filipina. Umumnya aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Sanskerta dan Jawa kuno. Menurut bahasa Sanskerta, Kawi artinya pujangga, diperkirakan para leluhur pada zaman dahulu suka membuat syair atau puisi - puisi yang indah dan juga pepatah - pepatah bijak.
Dalam perkembangannya, Aksara Kawi ini menjadi cikal bakal dari aksara - aksara tradisional Indonesia seperti Aksara Jawa, Bali, Sunda, dan lain - lain. Aksara Kawi menganut sistem abugida yang ditulis dari kiri ke kanan secara bersambung dan tanpa menggunakan spasi (scripto continua). Setiap hurufnya mencerminkan sebuah suku kata dengan vokal "a" yang dapat diubah dengan penggunaan tanda baca. Aksara Kawi memiliki sekitar 47 huruf.
Di dalam Aksara Kawi terdapat tanda baca semacam sandhangan (ꦱꦤ꧀ꦢꦔꦤ꧀) pada Aksara Jawa, yang mengubah suara vokal "a" menjadi vokal yang lain (layaknya harakat pada Abjad Hijaiyyah Arab) dan menambahkan konsonan akhir. Beberapa tanda baca dapat digunakan bersama - sama, namun tidak semua kombinasi diperbolehkan. Tanda baca teks termasuk koma, titik, serta tanda untuk memulai dan mengakhiri bagian - bagian teks.
Penulisan Aksara Kawi diharuskan memberi spasi sedikit lebar karena digunakan untuk menulis tumpukan konsonan, setara dengan pasangan dalam Aksara Jawa dan pangangge dalam Aksara Bali. Namun beberapa model Aksara Kawi ditemukan tidak menggunakan pasangan dalam penulisannya, seperti pada prasasti Candi Sukuh Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Dalam perkembangannya, Aksara Kawi ini menjadi cikal bakal dari aksara - aksara tradisional Indonesia seperti Aksara Jawa, Bali, Sunda, dan lain - lain. Aksara Kawi menganut sistem abugida yang ditulis dari kiri ke kanan secara bersambung dan tanpa menggunakan spasi (scripto continua). Setiap hurufnya mencerminkan sebuah suku kata dengan vokal "a" yang dapat diubah dengan penggunaan tanda baca. Aksara Kawi memiliki sekitar 47 huruf.
Di dalam Aksara Kawi terdapat tanda baca semacam sandhangan (ꦱꦤ꧀ꦢꦔꦤ꧀) pada Aksara Jawa, yang mengubah suara vokal "a" menjadi vokal yang lain (layaknya harakat pada Abjad Hijaiyyah Arab) dan menambahkan konsonan akhir. Beberapa tanda baca dapat digunakan bersama - sama, namun tidak semua kombinasi diperbolehkan. Tanda baca teks termasuk koma, titik, serta tanda untuk memulai dan mengakhiri bagian - bagian teks.
Penulisan Aksara Kawi diharuskan memberi spasi sedikit lebar karena digunakan untuk menulis tumpukan konsonan, setara dengan pasangan dalam Aksara Jawa dan pangangge dalam Aksara Bali. Namun beberapa model Aksara Kawi ditemukan tidak menggunakan pasangan dalam penulisannya, seperti pada prasasti Candi Sukuh Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
A. Aksårå Nglêgênå (ᩋᨠ᩠ᩇᩁᨦ᩠ᩃᩧᨣᩧᨶ)
Aksara Nglegena artinya aksara - aksara yang masih sendiri, tidak berpakaian, atau tidak memiliki sandhangan.
Pada Aksara Kawi, semua huruf tergolong dalam nglegena dan tidak mengenal aksara murda atau yang biasa dikenal dengan huruf kapital, wujud Aksara Kawi serupa dengan aksara - aksara internasional lainnya, seperti aksara Kanji (Cina & Jepang), Hijaiyyah (Arab), Hangeul (Korea), Russia, dan lain - lainnya. Semua huruf memiliki tempat dan cara pengucapannya sendiri tanpa membeda - bedakan dengan predikat kapital.
Contoh penggunaan Aksara Nglegena dalam sebuah kalimat adalah:
ᨠ ᩠ᨠ
ka ᨡ ᩠ᨡ
kha ᨣ᩠ᨣ
ga ᨥ᩠ᨥ
gha ᨦ᩠ᨦ
nga ᨧ᩠ᨧ
ca ᨨ᩠ᨨ
cha ᨩ᩠ᨩ
ja ᨫ᩠ᨫ
jha ᨬ᩠ᨬ
ña ᨳ᩠ᨳ
ṭa ᨲ᩠ᨲ
ṭha ᨯ᩠ᨯ
ḍa ᨭ᩠ᨭ
ḍha ᨮ᩠ᨮ
ṇa ᨶ᩠ᨶ
na ᨴ᩠ᨴ
ta ᨵ᩠ᨵ
tha ᨰ᩠ᨰ
da ᨱ᩠ᨱ
dha ᨸ᩠ᨸ
pa ᨹ᩠ᨹ
pha ᨷ᩠ᨷ
ba ᨽ᩠ᨽ
bha ᨾ᩠ᨾ
ma ᨿ᩠ᨿ
ya ᩠ᩁᩁ
ra ᩃ᩠ᩃ
la ᩅ᩠ᩅ
wa ᩆ᩠ᩆ
sya ᩇ᩠ᩇ
ṣa ᩈ᩠ᩈ
sa ᩂ ᩛ
rê ᨢ ᩠ᨢ
jña ᨤ ᩠ᨤ
qa ᩉ᩠ᩉ
ha ᩄ ᩠ᩃᩧ
lê ᩊ ᩠ᩃᩧᩣ
lêu
- ᨶᨾᩈᨿᩉᨶ = Nama saya Hana
- ᨸᨸᨠᨿᩁᨿ = Papa kaya raya
- dan lain - lainnya
Menggunakan Pasangan
Pada tabel Aksara Nglegena di atas, ada dua aksara yang ditulis dengan warna hitam dan merah, aksara yang tertulis dengan warna hitam adalah aksara nglegena atau huruf konsonan dasar, dan yang berwarna merah adalah Aksara Pasangan. Karena Aksara Kawi ditulis dengan tanpa menggunakan spasi, dan juga pada pertengahan kata atau kalimat tidak diperkenankan untuk menggunakan virama, semacam sandhangan pangku atau biasa juga disebut pangkon (... ᩠.) yang berfungsi untuk mematikan suara vokal pada huruf konsonan, maka aksara pasangan digunakan untuk menggantikan fungsi daripada virama tersebut. Berikut ilustrasi penggunaan aksara pasangan dalam huruf Kawi;
Contoh penulisan Aksara Nglegena berpadu dengan pasangannya;
Contoh Yang Salah Contoh Yang Benar ᨾᨬ᩠ ᨩ
Manjaᨾᨬ᩠ᨩ
Manja
- ᨷᨸᨠ᩠ᩈᨿ = Bapak saya
- ᨸᩉᩃᩉᨾ᩠ᨷ = Pahala hamba
- ᨾᩈᨠᨶ᩠ᨾᨾᨾᨶ᩠ᨴᨸ᩠ = Masakan mama mantap
B. Sandhangan (ᩈᨶ᩠ᨰᨦᨶ᩠ )
Sandhangan (ᩈᨶ᩠ᨰᨦᨶ᩠ ) adalah sejenis aksara yang tidak dapat berdiri sendiri, melainkan merupakan tanda baca (atau semacam harokat pada aksara hijaiyyah) yang selalu digunakan bersama dengan aksara dasar. Berikut adalah tabel sandhangan dalam Aksara Kawi
Contoh kalimat dengan menggunakan tanda baca / sandhangan
ᨠ
ka ᨠᩣ
kā ᨠᩥ
ki ᨠᩦ
kī ᨠᩧ
kê ᨠᩧᩣ
kêu ᨠᩩ
ku ᨠᩪ
kū ᩮᨠ
kè ᩱᨠ
kai ᩮᨠᩣ
ko ᩱᨠᩣ
kau ᨠ᩠
k ᨠᩴ
kang ᨠᩡ
kah ᩁ᩠ᨠ
rka ᩠ᩁᨠ
kra ᩠ᩁᨠᩩ
kru ᨠᩛ
krê ᨠ᩠ᨿ
kya
ᨷᩩᨯᩥᨸᩧᩁ᩠ᨣ᩠ᨣᩥᨠᩧᩈᩧᨠᩮᩣᩃᩡᩈᩧᨴ᩠ᨿᨸ᩠ᩉᩁᩥ
Budi pergi ke sekolah setiap hari
C. Aksara Swara (ᩋᨠ᩠ᩇᩁᩈ᩠ᩅᩁ)
Aksara suara/swara (ᩋᨠ᩠ᩇᩁᩈ᩠ᩅᩁ) disebut pula huruf vokal/huruf hidup dalam Aksara Kawi. Fungsi aksara suara sama seperti fungsi huruf vokal dalam aksara Latin, ia dapat berdiri sendiri tanpa adanya huruf konsonan. Berikut ini adalah aksara suara dalam Aksara Kawi:
Berikut ini adalah contoh kata yang mengandung Aksara Swara:
ᩋ
aᩍ
iᩀ
iᩎ
īᩏ
uᩑ
eᩋᩧ
êᩒ
oᩐ
aiᩒᩣ
au
ᩋᩃᨴ᩠ = Alat | ᩑᨠᩮᩣᩁ᩠ = Ekor |
ᩀᨠᨶ᩠ = Ikan | ᩒᩁᩴ = Orang |
ᩏᨶ᩠ᨴᩩᨠ᩠ = Untuk | ᩒᩣᩁᨴ᩠ = Aurat |
D. Angka
Aksara angka digunakan untuk menunjukkan sebuah bilangan, sama halnya dengan angka pada aksara latin. Dalam Aksara Kawi, sebuah bilangan angka diapit dengan dua tanda titik (᪭) di kiri dan kanannya. Berikut adalah Aksara Angka 1 sampai dengan 0.
Contoh penulisan angka:
᪭᪑᪭
1᪭᪒᪭
2᪭᪓᪭
3᪭᪔᪭
4᪭᪕᪭
5᪭᪖᪭
6᪭᪗᪭
7᪭᪘᪭
8᪭᪙᪭
9᪭᪐᪭
0
᪭᪑᪙᪙᪖᪭ 1996 | ᪭᪒᪐᪑᪙᪭ 2019 | ᪭᪒᪑᪐᪭ 210 |
E. Sekilas Praktek
ᨸᨯᩉᩁᩥᩁᨷᩩᩋᨠᩩᩍᨠᩩᨴᨿᩡᨠᩧᨠᩮᩣᨴ᪨
ᨾᩧᨶᩱᨠᩥᨠᩧᩁᩮᨴᨠᩩᨯᩈᩧᩉᩁ᩠ᨣ᩠ᨣ᪭᪒᪕᪐᪐᪭ᩁᩩᨸ᩠ᨿᩡ
Pada hari Rabu aku ikut ayah ke kota, menaiki kereta kuda seharga 2,500 Rupiah
F. Contoh-Contoh Lainnya
- Ibu mencuci baju dengan mesin cuciᩍᨷᩩᨾᩧᨬ᩠ᨧᩩᨧᩥᨷᨩᩩᨯᩧᨦᨶ᩠ᨾᩧᩈᩥᨶ᩠ᨧᩩᨧᩥ
. - Tulisan ini bagus sekaliᨴᩩᩃᩥᩈᨶᩥᨶᩥᨷᨣᩩᩈ᩠ᩈᩧᨠᩃᩥ
. - Seminar itu dilaksanakan di gedung serba gunaᩈᩧᨾᩥᨶᩁᩥᨴᩩᨯᩥᩃᨠ᩠ᩇᨶᨠᨶ᩠ᨯᩥᨣᩧᨯᩩᩴᩈᩧᩁ᩠ᨷ᩠ᨷᨣᩩᨶ
. - Kemarin aku sempat berkunjung ke rumahnyaᨠᩧᨾᩁᩥᨶᨠᩩᩈᩧᨾ᩠ᨸᨴ᩠ᨷᩧᩁ᩠ᨠᩩᨬ᩠ᨩᩩᩴᨠᩧᩁᩩᨾᩡᨬ
. - Paman membawa oleh - oleh dari Semarangᨸᨾᨶ᩠ᨾᩧᨾ᩠ᨷᩅᩒᩃᩮᩉᩮᩣᩃᩮᩡᨯᩁᩥᩈᩧᨾᩁᩴ
. - Hari ini kita akan berwisata ke Yogyakartaᩉᩁᩦᨶᩥᨠᩥᨴᩣᨠᨶ᩠ᨷᩧᩁ᩠ᩅᩥᩈᨴᨠᩧᨩᩮᩣᨣ᩠ᨩᨠᩁ᩠ᨵ
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Aksara Kawi dan cara membacanya, diskusi dan tanya jawab akan berlanjut pada kolom komentar di bawah ini. Semoga sedikit informasi ini dapat menjadi manfaat yang berguna bagi siapa saja yang membacanya
Indah sekali...
BalasHapus